watch sexy videos at nza-vids!

Your friends are close! Click here!
Create wapsite
Mamaku itu memang hebat. Di usianya yang sudah kepala lima dia masih tetap cantik dan sexy. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Karirnya melesat terus. Jabatannya kini sudah wakil direktur di perusahaan tempatnya bekerja. Karena hidup dengan Mama sejahtera, maka aku memilih untuk tinggal bersamanya sejak ia bercerai dengan Papaku setahun yang lalu.

Papaku yang cuma bekerja sebagai pegawai rendahan, mana bisa memenuhi kebutuhanku yang doyan hura-hura. Jangankan membelikanku mobil, sepeda motor aja Papa enggak bisa. Dua orang adikku juga memilih tinggal bersama Mama. Sama sepertiku, mereka juga doyan hura-hura. Ngabisin duit Mama yang aku enggak tahu gimana caranya, selalu saja ada. Apa yang kami minta selalu bisa dipenuhinya.

Namaku Tomi. Semester enam fakultas ekonomi di sebuah perguruan tinggi swasta yang beken di Jakarta. Adikku Mimi. Juga kuliah di fakultas ekonomi satu kampus denganku. Tapi dia masih duduk di semester dua. Adikku yang paling kecil, Toni. Dia masih kelas tiga SMU.

Dari kecil selalu hidup bergelimang harta, dari penghasilan Mamaku, membuat kehidupan glamour sangat melekat pada diri kami. Masing-masing kami dibelikan Mama mobil sebagai alat transportasi. Uang jajan tak pernah kurang. Karena itu aku dan adik-adikku tak pernah protes dengan apapun yang dikerjakan oleh Mamaku. Aku dan adik-adikku selalu kompak membela Mama. Termasuk saat bercerai dengan Papa. Padahal sebab perceraian kedua orangtuaku itu adalah jelas-jelas karena kesalahan Mama. Papa menangkap basah Mama sedang pesta sex dengan tiga orang gigolo muda di hotel!

Meski begitu, aku dan adik-adikku tetap aja kompak membela Mama. Soalnya belain Papa juga enggak ada untungnya. Lagian kelakuanku dan adik-adikku juga enggak beda-beda amat sama Mama. Aku dan Toni pernah bawa perek ke rumah. Si Mimi tahu tentang hal itu dan dia sih santai-santai aja. Soalnya dia juga sering bawa cowok ganteng ke kamarnya.

Setelah bercerai, rumah kami yang megah jadi seperti rumah bordil aja deh. Mama, aku, Mimi, dan Toni, rutin bawa partner sex kemari. Karena kami sama gilanya, jadi asyik. Kalau waktu ada Papa enggak asyik. Papa suka rese. Meski tak bisa memarahi kelakukan binal anak-anaknya, tapi Papa suka ngomel atau ngasih nasehat. Huh, menyebalkan aja Papaku itu.

Dari banyak cowok, si Willy yang paling sering dibawa Mama ke rumah. Dia tuh, kayak suami baru Mama aja jadinya. Hampir tiap hari dia ada di rumah. Paling kalau Mama lagi bosen dan ingin cari variasi pasangan lain, barulah dia ngibrit dari rumahku, balik ke kostnya.

Karena seringnya si Willy di rumah, aku dan adik-adikku jadi akrab dengan dia. Apalagi usianya enggak jauh dariku. Dia juga masih kuliah. Umurnya hanya lebih tua dua tahun dariku. Obrolan kami nyambung. Tentang apa saja. Otomotif, sport, musik, dan pasti ngesex. Hehe. Bisa dibilang, si Willy ini piaraan Mama. Segala biaya hidupnya, Mamaku yang nanggung.

Si Mimi paling senang dengan keberadaan Willy di rumah. Piaraan Mama itu dimanfaatinnya juga buat muasin nafsunya yang binal.

“Habisnya si Willy itu ganteng banget sih. Macho. Mana bodinya oke banget lagi. Belum lagi kontolnya. Gede banget Tom. Ngesexnya gila-gilaan. Pantes aja Mama paling demen ama dia dibandingin ama gigolonya yang lain,” kata Mimi padaku suatu hari. Dasar nakal. Dasar maniak tuh si Mimi.

Mendengar cerita si Mimi tentang kontolnya si Willy membuatku penasaran juga. Eits. Jangan salah sangka dulu men. Aku bukan gay. Jelas-jelas aku cowok straight. Cuman, dengar ukuran kontol orang sampai 28 sentimeter kan jelas bikin penasaran. Jangankan aku, cowok lain pasti juga penasaran. Gila aja kontol bisa segede itu!

Selama ini kupikir kontolku sudah paling gede. Panjangnya sekitar delapan belas senti. Susah-susah lho, cari kontol sepanjang punyaku ini di Indonesia. Ternyata punya si Willy malah lebih gila. sampai 28 senti men, selisih sepuluh senti dari punyaku. Ambil penggarisan deh, liat dari titik 0 senti sampai 28 senti, panjang banget kan ukuran segitu.


Meski penasaran, enggak mungkin kan aku permisi ke dia buat liat kontolnya. Gila aja. enggak usah ya. Pernah kepikiran buatku untuk ngintip dia saat ngentot dengan Mamaku atau si Mimi. Tapi males ah. Ngapain juga ngeliat saudara kandung sendiri ngentot. enggak ada seru-serunya. Entar aku jadi incest lagi. Bikin berabe aja.

Namun, yang namanya rezeki memang enggak kemana. Waktu itu malem hari. Hampir dini hari malah. Aku baru pulang. Biasalah, ngabis-ngabisin duit Mama. Semua orang sudah tidur kayaknya. Kerongkonganku rasanya kering banget. Haus. Aku langsung ke dapur, ingin ngambil minuman dari lemari es.

Pas aku nyampe di dapur aku terkesima. Kulihat Mama sedang berbaring telentang di atas meja makan kami. Pakaian atasannya terbuka memamerkan buah dadanya yang masih kencang dan besar. Sementara bagian bawah tubuhnya tak menggenakan penutup apa-apa. Sekitar memeknya yang penuh jembut lebat kulihat belepotan cairan putih kental sampai ke perutnya. Banyak banget. Mama tak sadar dengan kehadiranku, karena saat itu ia sedang memejamkan matanya sambil mendesah-desah.

“Ngg.. Enak banget Will,” katanya dengan suara mendesis. Rupanya dia baru aja dientot sama si Willy di atas meja makan itu.

Aku segera mengalihkan tatapanku dari tubuh Mamaku yang mengangkang itu. Entah kenapa, kok aku rasakan aku kayaknya terangsang. Bisa berabe nih. Pandanganku kualihkan ke lemari es. Saat menatap ke arah sana aku kembali kaget. Disana berdiri si Willy. Dia tak menggenakan pakaian apapun menutupi tubuhnya. Badannya yang tinggi dan kekar berotot itu polos. Dia sedang menenggak coca cola dari botol.

Mataku langsung menatap ke arah kontolnya. Gila men. Si Mimi enggak bohong. Di selangkangannya kulihat sebatang kontol dengan ukuran luar biasa. Sedang mengacung tegak ke atas mengkilap karena belepotan spermanya sendiri kayaknya. Batangnya gemuk, segemuk botol coca cola yang sedang dipegangnya. Panjang banget. Kepala kontolnya yang kemerahan seperti jamur melewati pusarnya. Batang gemuk itu penuh urat-urat. Aku sampai melotot melihatnya. Kupandangi kontol itu dengan teliti. Ck.. Ck.. Ck.. Sadis.

“Baru pulang Tom?” kata Willy menegurku.

Ia sudah menyadari kehadiranku rupanya. Aku segera menolehkan pandanganku dari kontolnya. Gawat kalau ia tahu aku sedang serius mengamati detil kontolnya itu.

“He eh. Iya,” sahutku sambil mengangguk.

Untung saja lampu di dapur itu bernyala redup. kalau terang benderang, pasti Willy bisa mengetahui kalau wajahku sedang bersemu merah saat itu. Malu.

Mamaku yang sedang berbaring lemas diatas meja makan tiba-tiba melompat bangun. Ia sibuk mencari-cari roknya untuk menutupi bagian bawah tubuhnya yang terbuka.

“Eh, Tomi. sudah lama kau datang?” kata Mama dengan ekspresi malu.
“Baru aja ma,” sahutku.

Aku beraksi seperti tidak terjadi apa-apa disitu. Segera kuambil minuman dingin dari lemari es. Tubuh Willy yang berkeringat tepat disampingku. Saat mataku melirik ke arah dalam lemari es, mencari minuman, kusempatkan untuk melirik sekali lagi ke arah batang kontol Willy. Kali ini aku bisa melihatnya lebih jelas. Karena ada bantuan penerangan dari lampu lemari es. Gila! Bagus banget bentuk kontolnya, pikirku.

Setelah mendpatkan minuman dingin, aku segera meninggalkan dapur. Tinggallah Mamaku dan Willy disana. Aku tak tahu apakah mereka masih melanjutkan lagi permainan cabul mereka atau tidak. Yang pasti sepanjang jalan menuju kamarku, pikiranku dipenuhi dengan kontol si Willy yang luar biasa itu.

“Gila! Gila!” rutukku dalam hati.

Kok aku bisa mikirin kontol punya cowok lain sih? Ada apa denganku ini? Rasanya malam itu aku susah untuk tidur. Setelah membalik-balikkan badan beratus kali di atas ranjangku yang empuk, barulah aku bisa tertidur. Itupun setelah jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. Sebentar lagi pagi menjelang.

Berjumpa dengan Willy keesokan harinya aku jadi rada-rada grogi. Entah kenapa. Mataku jadi suka mencuri pandang ke arah selangkangannya. Aku jadi menyadari, kalau ternyata saat selangkangannya ditutupi celana seperti itu, ukuran tonjolan diselangkangan itu, memang beda dengan punyaku. Jauh lebih menonjol kayaknya. Gila! Gila! Rutukku lagi dalam hati. Kok aku jadi mikirin itu aja sih?!

Si Willy sih enggak ada perubahan. Ia tetap cuek aja seperti biasanya. Ia tak merasa ada yang aneh dengan kejadian semalam. Sepertinya ia tak perduli kalao aku memergokinya telanjang bulat bersama Mamaku. Kayaknya, buatnya itu hal yang lumrah saja. Dasar gigolo profesional dia.

Sebulan berlalu. Dan selama rentang waktu itu, aku jadi pengamat selangkangan Willy jadinya. Entah kenapa, aku selalu berharap akan punya kesempatan lagi untuk ngelihat perkakas gigolo itu. Tapi tak juga pernah kesampaian. Sampai suatu hari.
Aku ingin berenang pagi-pagi di kolam renang yang ada di halaman belakang rumahku. Ketika aku sampai di kolam renang mataku langsung menangkap sebuah tontonan cabul. Si Mimi sedang ngentot dengan Willy. Dasar nekat si Mimi. Padahal Mama kan masih ada di kamarnya pagi-pagi begini.

Adikku yang cantik dan sexy itu sedang nungging di tepi kolam renang. Dibelakangnya Willy asyik menggenjot kontolnya dalam lobang vagina adikku itu. Genjotannya liar dan keras. Menghentak-hentak. Tubuh si Mimi sampai terdorong-dorong ke depan karena hentakan itu. Kelihatannya si Mimi keenakan banget. Bibir bawahnya digigit-gigitnya dengan giginya. Ia menggelinjang-gelinjang sambil merem melek menikmati hajaran kontol Willy yang luar biasa itu di memeknya.

Aku terangsang hebat. Celana renang segitiga yang kukenakan, tak lagi bisa menampung kontolku yang membengkak. Aku tak tahu. Aku terangsang karena apa? Apakah karena melihat persetubuhan mereka, atau karena serius mengamati kontol besar Willy yang keluar masuk vagina si Mimi itu. Entahlah.

Tanganku langsung mengocok batang kontolku yang sudah kukeluarkan dari celana renangku. Kukocok sekuat tenaga. Cepat. Aku ingin segera menumpahkan spermaku.

“Eh, Tom. Ngapain luh?” tiba-tiba kudengar suara Mimi menegurku.

Mataku yang sedang merem melek langsung menatapnya. Kulihat ia menolehkan wajahnya yang cantik memandangku yang sedang berdiri mengangang sambil ngocok. Willy tersenyum memandangku. Mereka tak menghentikan permainan mereka.

“memang lo enggak bisa liat, gue lagi ngapain,” jawabku cuek. Willy tertawa kecil mendengar jawabanku.
“Gila lo,” kata Mimi. Setelah itu ia kembali asyik menikmati genjotan Willy.

Akhirnya akupun orgasme sambil memandangi Mimi dan Willy yang terus bercinta. Tak lama setelah itu si Willy yang orgasme di mulut Mimi. Sebelum spermanya sempat mencelat dari lobang kencingnya, Willy menyempatkan menyabut kontolnya yang gemuk dan panjang itu dari vagina Mimi. Lalu disuruhnya Mimi membuka mulutnya lebar-lebar menyambut tumpahan sperma Willy yang deras. Aku benar-benar terbius birahi melihat detik-detik Willy menumpahkan spermanya di mulut adikku itu. Entah kenapa nafsuku terasa menggelegak melihat kontol itu menyemburkan spermanya yang deras berulang-ulang. Kupelototi setiap detik orgasme Willy itu tanpa berkedip sama sekali. Aku tak ingin kehilangan momen yang indah itu sedetikpun.

“Gila lo. Adik sendiri ngentot ditonton,” kata Mimi padaku.

Saat itu kami bertiga berbaring di tepi kolam renang kelelahan. Kalau orang melihat kami saat itu, mereka tidak mengetahui kalau kami baru saja orgasme tadi. Yang melihat pasti hanya mengira kami sedang berjemur menikmati cahaya matahari di tepi kolam renang.

“Habisnya elo berdua sama gilanya sih. Masak pagi-pagi ngentot disini. Ketahuan Mama gimana?” sahutku.
“Cuek. Mama enggak bakalan bangun. Sebelum ngentotin gua, Mama habis dihajar sama si Willy. Jadi Mama pasti sedang ngorok kecapaian,” jawab Mimi yakin.
“Benar Wil?” tanyaku.
“Yap,” sahut Willy singkat.

Dasar si Willy. Habis ngentot dengan Mama, masih sanggup ngentoti si Mimi sebinal tadi. Benar-benar profesional nih cowok, pikirku. Itu pengalaman keduaku melihat kontol si Willy. Seru? Belum! Ada pengalaman berikutnya yang lebih seru dari itu.
TAMAT

FULL DESI UPDATED
Nama saya tiara, saya mempunyai sebuah toko di pusat grosir terbesar di Jakarta. Saya ingin menceritakan bagaimana saya menjadi suka sesama jenis, sebenernya sih saya masih suka cowo karena saya sudah punya tunangan.
Cerita ini berawal ketika toko di depan saya diisi oleh sepasang suami istri keturunan yang baru membuka usahanya. Setelah beberapa hari buka toko wanita di toko depan menghampiri saya dan berkenalan, dan saya memanggil wanita itu nci cindy. Nci cindy bercerita banyak kepada saya mengenai keluarganya, mulai dari anaknya sampai suaminya. Nci cindy menjaga tokonya hanya berdua nci cindy dan karyawannya, dan suami nya bekerja.
Setiap hari apabila toko sedang sepi nci cindy mengajak saya jalan ke lantai atas untuk sekedar melihat barang2 atau membeli sesuatu, dan apabila mau balik ke toko kami selalu membeli quickly.
Seperti hari biasanya nci cindy mengajak saya jalan ke lantai atas, lalu kami melihat di toko jam ada jam bagus bertakhtakan batu Swarovski. Setelah menawar akhirnya kami membeli jam tersebut, dan nci cindy terlihat senang sekali karena kami mempunyai jam yang sama, dan tidak lupa kami beli quickly kali ini saya yang bayar karena kemarin nci cindy sudah bayarin saya.
Keesokan harinya nci cindy mengajak saya untuk jalan ke PI mall, namun saya tolak karena saya ingin jalan dengan tunangan saya, terlihat raut kecewa di muka nci cindy. Saya pun hanya mengangap nya biasa. Selama saya jalan dengan tunangan saya, nci cindy sms saya dan akhirnya kami pun sms-an. Nci cindy Tanya saya dalam sms macam-macam dari tunangan saya sampai kapan mau jalan sama nci cindy.
Besoknya nci cindy pun terlihat seperti biasa, dia melihat celana panjang yang saya pakai ternyata nci cindy suka dengan modelnya yang robek2, nci menanyakan dimana belinya dan saya jawab dimana belinya serta harganya dan nci pun nitip pada saya agar dibelikan celana tersebut dan saya menyanggupinya. Malamnya saya menelpon tunangan saya untuk minta dibelikan celana panjang dengan ukuran 34. Besok paginya tunangan saya mengantar kerumah sekalian berangkat kerja. Sesampainya di toko saya langsung mampir ke toko nci cindy untuk memberikan celana tersebut, nci terlihat senang sekali dengan celana tersebut dan ketika dicoba ternyata pas sekali membentuk tubuhnya dan ketika ingin membayar celana tersebut saya menolak dan saya langsung lari ke toko. Nci cindy memang termasuk wanita yang menjaga tubuhnya dengan berolahraga bulutangkis 3x seminggu serta 2x seminggu fitnes dengan tinggi 165 cm badan proposional ukuran dada kira2 34c siapa yang menduga kalau dia sudah memiliki 3 orang anak dan berumur 35 tahun. Sedangkan saya tinggi hanya 160 cm olahraga ya kalo mau aja, kalo mau juga males.
Siang harinya kira2 jam 2 nci cindy mampir ke toko saya, dia mengucapkan terima kasih atas celananya dan saya mengiyakan, lalu nci cindy bertanya pada saya apa saya masih suka dengan rompi di lantai atas, dan saya mengiyakan. Memang beberapa hari lalu kami menaksir rompi kulit ketat di badan tapi kami tidak beli karena barang nya hanya satu dan baru dateng seminggu kemudian. Ketika dirumah saya diberikan bungkusan oleh karyawan toko saya yang menginap dirumah, katanya itu dari nci cindy setelah saya lihat ternyata rompi kulit yang saya suka, langsung saya telpon nci cindy dari hp dan mengucap terima kasih atas rompinya.
Besoknya saya ke toko agak siangan karena saya ada janji makan siang dengan tunangan saya. Sesampainya di toko saya diberitahu karyawan saya kalo nci cindy mencari saya daritadi, sayapun menghampiri toko nci cindy dan menjelaskan kenapa saya dating siang. Dan nci cindy bercerita kalau dia kemarin jg membeli rompi yang sama. Dan saya bertanya “nci cindy kok tumben ga bawa raket?” nci menjawab seminggu ini dia ga main bulutangkis dulu karena suami besrta anak2nya pergi liburan ke singapura. Ohh pantas hari ini dia g bawa raketnya. Lalu nci cindy mengajak saya jalan esok hari, karena saya sudah pernah menolak sayapun tidak enak menolak lagi akhirnya saya mengiyakan.dan nci cindy mengingatkan klo besok kami memakai celana dan baju yang sama yaitu celana panjang robek2 dan rompi kulit tetapi saya menolak untuk memakai rompi kulit karena terlalu terbuka. Karena kl pk daleman kaos jd terlihat norak jd harus langsung dipakai tanpa tambahan krena rompinya ketat di badan.
Esok harinya karena hari sabtu jadi saya bisa langsung pergi tanpa sampai menutup toko. Nci cindy menghampiri saya di toko. Dia sudah memakai celana yang saya belikan kemarin tetapi masih memakai kaos, dan nci cindy pun melihat saya dengan aneh karena saya memakai celana panjang yang sama tetapi saya memakai kaos yang kumel, saya menenangkan nci kalau saya membawa baju serta rompi. Dan nci pun terlihat tenang.
Kami pergi naik mobil nci cindy, karena mau pergi jd saya tidak bawa mobil, sampai di mobil nci cindy, tiba2 nci cindy langsung membuka baju serta bh nya saya yang melihat langsung kaget, “nci, gila apa ganti baju gitu nnt kl diliat orang gimana?” nci jawab “santai aja tiara kaca mobil nci gelap kok jd g mungkin keliatan dari luar”. Nci memakai bra silicon dan memakai rompinya, lalu sayapun disuruh ganti baju juga. Karena ternyata memang tidak keliatan saya membuka baju saya dan mengganti dengan baju yang saya bawa. Nci terlihat kecewa karena saya tidak memakai rompi. Lalu setelah kami dandan sedikit, kamipun berangkat, tujuan pertama kami ke citos, disana kami jalan dan nongkrong di café, setelah dari sana kami beranjak ke PI mall. Kami disana jalan sampai lupa waktu, belanja beberapa barang, jam menunjukan jam setengah sepuluh kamipun beranjak ke parkiran, ternyata malam itu hujan lumayan besar karena kami parkr diluar mau tidak mau kami harus lari ke mobil dan kehujanan. Karena sudah larut malam mungkin nci cindy ga enak piker saya, nci menelpon mama saya memberitahu kalau saya akan diajak menginap karena selain sudah malam nci cindy juga minta ditemanin karena sendirian dirumah. Mama saya pun membolehkan karena mama dan nci cindy kenal baik.
Sesampai nya dirumah nci cindy di daerah bintaro kamipun turun, nci masuk kamar dan mengambilkan handuk untuk me lap kepala saya yang kehujanan tadi. Lalu nci cindy menawarkan saya pakaian untuk ganti tap saya tolak karena saya berpikir saya masih ada rompi. Lalu setelah mandi saya menggunakan rompi tersebut. Karena basah saya melepaskan bra saya, jd saya menggunakan rompi tidak memakai bra. Saya berpikir toh hanya nci yang ada dirumah. Saya melihat nci sedang duduk di sofa sambil menonton tv, ketika saya menghampiri nci saya menanyakan “nci ga mandi? Kan tadi keujanan?” nci menjawab nanti aja sebelum tidur. Dan dia senang sekali melihat saya memakai rompi darinya, lalu nci menawarkan saya minum dan saya mengiyakan. Nci beranjak dari duduknya. Dan saya nonton film, lalu nci memanggil saya, “tiara, kesini aja nonton dikamar sama aja kok jd km bisa sambil tiduran”, saya menuju kearah kamar nci, saya melihat disana terpasang tv flat besar di dindingnya. Dan saya melihat nci sedang di mini bar, nci cindy memberikan saya gelas berisikan anggur putih,”kamu pernah minum anggur kan?” Tanya nci,”iya nci, kadang saya sama tunangan saya beli red wine botolan kalau dinner”.
Saya naik ke tempat tidur king size milik nci sambil mengganti acara tv menggunakan remote, kami mengobrol dan minum wine sampai tidak terasa sampai jam 1 pagi, lalu acara tv berganti menjadi film yang agak semi, kami mengobrol saya rebahan di ranjang dan nci duduk bersandar. Diatas kepala saya. Tidak terasa sudah sebotol kami menghabiskan anggur, lalu ketika mau mengambil minum lagi nci berkata “tiara anggurnya abis nih kamu mau minum apa?” saya menjawab “apa aja nci, saya tidak enak merepotkan nci cindy” lalu nci kembali naik ke ranjang membawa botol yang hanya terisi setengah, setelah saya lihat itu ternyata tequila, saya dituangkan kedalam gelas dan nci juga menuangkan kedalam gelasnya, lalu kami tos dan meminumnya hingga habis. Kami menonton film yang tiba2 adegannya berubah menjadi agak vulgar. Nci cindy mengelus lengan saya sambil menonton, saya agak terangsang melihat adegan tersebut, saya berpikir andaikan disamping saya tunangan saya pasti kami saling berciuman. Tidak terasa karena saya horny berat putting saya menonjol karena saya tidak memakai bra jadi terjiplak jelas di rompi ketat yang saya kenakan. Saya pun sadar ketika ternyata ncci cindy sedang mengelus putting saya dari luar entah dari kapan dia seperti itu. Mungkin karena pengaruh alcohol dan horny berat saya pun melenguh “nnccyyyy” lalu saya lihat nci cindy ternyata putting nya juga terjiplak di rompinya.
Pada saat sepeti itu nci mencium saya di pipi dan saya membirkan, lalu nci membuka dua kancing rompi saya, karena rompi yang kami kenakan berkancing di depan, setelah membuka kancing nci memasukkan tangannya dan memainkan putting saya,saya melenguh panjang dan nci langsung mencium saya, mungkin karena saya horny berat saya membalas ciuman nci cindy saya membayangkan itu adalah tunangan saya. Lalu nci membuka kancing celana saya dan menurunkan resletingnya nci memasukkan tangan dan mencari klitoris saya dan setelah dapat nci langsung memainkannya. Sayapun tidak mau kalah saya buka kancing rompi nci cindy saya mainkan putting nya dengan lidah saya, dan saya remas payudara nci satu lagi. Tidak sampai situ saya juga melepaskan kancing celana nci cindy saya plorotin sedikit dan saya mainkan klitorisnya, ternyata nci sudah sangat basah jd tanpa berpikir panjang saya masukan dua jari saya dan saya kocok perlahan. Lalu ketika saya mau mencapai klimaks nci berhenti dan menarik tangannya.saya pun kecewa sekali. Ncicindy ternyata ingin membuka celana saya, setelah membuka termasuk cd saya nci membuka celananya sendiri, saya kagum dengan memiaw nci yang terawat, rompi kami tidak kami lepas tapi hanya kancing saja yang yg kami buka. Setelah membuka celana nci menarik saya dan menyuruh saya “tiara kamu mau ya mainin punya nci” dengan wajah memelas, saya pun langsung memainkan memiawnya,”sambil jilat tiara sayang” nci cindy mengelus rambut saya. Saya pun menjilat memiawnya juga, setelah beberapa saat saya merasakan tubuh nci bergetar hebat sambil mencengkram sprei ternyata nci sudah mencapai klimaksnya, lalu dia berbaring sebentar. Setelah beristirahat nci menarik saya agar saya melangkahi wajahnya, nci mau memainkan memiaw saya, setelah saya melangkahi wajahnya nci langsung memainkan lidahnya pada klitoris saya, ada sensasi tersendiri dalam posisi ini, saya tidak tahan ketika nci menusuk-nusukan lidahnya masuk kedalam memiaw saya. Lagi-lagi ketika saya mau klimaks nci berhenti, nci memang jago memainkan libido saya, ncicindy jalan meuju kearah lemari dan mengambil sebuah tas, diambil nya dari tas tersebut seperti celana dalam, nci memakainya setelah terpasang nci mengambil sesuatu dr dalam tas dan memasangkan ke cd itu. Ternyata itu adalah dildo berbentuk celana. Nci menarik saya agak keras dan memposisikan saya doggy style nci perlahan-lahan memasukan dildo tersebut ke dalam memiaw saya. Terlihat nci tidak mau menyakiti saya, setelah masuk seluruhnya nci perlahan mulai maju mundur memainkan dido itu, saya pun sangat kewalahan terus terang saja milik tunangan saya tidak sebesar dildo tsb. Lalu 10 menit saya berganti posisi, kini saya yang diatas tadinya nci menolak tp saya meminta karena saya berpikir nci pasti lelah, akhirnya nci pun mengalah. Nci cindy rebahan dan saya di posisi atas, saya memasukkan perlahan kedalam memiaw saya dan saya mulai menikmati permainan itu, tidak lama benar saja saya pun mencapai klimaks badan saya bergetar hebat saya belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya, sayapun jatuh keatas tubuh nci cindy. Nci cindy membelai rambut saya dan sesekali mencium saya,”enak sayang?”Tanya nci, “enak banget nci”jawab saya. Karena dildo masih berada dalam memiaw saya ketika nci bangun langsung berasa ngilu “aww..” teriak saya, “maaf sayang nci lupa” sambil tersenyum dan mencium saya. Lalu nci menuangkan tequila ke dalam gelas, nci menuangkan agak banyak kedalam gelas karena itu untuk kami berdua. Saya menenggak sedikit minuman itu karena saya sangat haus, lalu nci meminum juga, ketika nci cindy minum untuk kedua kalinya nci langsung mencium saya, dengan masih adanya minuman di mulutnya maka minuman itupun pindah kemulut saya dan balik lagi kemulut nci cindy, dan ada yang mengalir keluar jatuh ketubuh saya.
Melihat itu nci lansung menjilat tequila yang mengalir dari mulai leher dada saya perut hingga ke memiaw, saya menemukan sensasi baru saat nci melakukan itu. Saya menarik nci dan kembali menciumnya, lalu nci mengambil sesuatu dari dalam tas kali ini adalah penis berkepala dua, dengan seksi nci menjilat salah satu kepala dildo tersebut perlahan dia memberikan yang satu lagi kepada saya, kini kami saling mengemut kepala dildo itu sambil memainkan memiaw kami masing2. Setelah nci pikir cukup dia mulai memasukan ke dalam memiaw saya, perlahan tapi pasti nci memainkan dildo tersebut, ga pake lama nci memasukan yang satu lagi ke memiawnya kini kami dalam posisi gunting saling bergerak untuk mencapai kepuasan masing-masing. 10 menit saya pun klimaks untuk yang kedua kalinya tidak lama nci pun menyusul klimaks. Saya memainkan payudaranya dan kami pun berciuman. “kamu mau kan begini lagi dengan nci tiara? Terus terang nci jatuh cinta sama kamu” Tanya nci, saya jawab “tapi bagaimana saya kan punya tunangan nci?” nci pun membalas “saya punya suami dan 3 anak” saya berpikir sebentar “lalu gimana kalo kita mau seperti ini lagi?” nci jawab “oke kita pakai kode, kita kalau mau seperti ini lagi, salah satu dari kita boleh kamu atau nci saat ke toko pakai rompi ini, kamu pakai kaos aja jadi rompinya ga usah dikancing” “oke “ saya pun menyetujui nya”
Lalu kami tidur saling berpelukan dengan menggunakan rompi cinta kami..
TAMAT...